About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Halaman

Jumat, 08 Juni 2012

SISTEM PENDINGIN


Sistem pendinginan
A.    PENGERTIAN SISTEM PENDINGIN
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.
B.     JENIS-JENIS SITEM PENDINGIN
a.   Pendinginan udara
Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan kipas.


v  Kelebihan


Tipe ini memiliki kelebihan :
  • Desain mesin lebih ringkas.
  • Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
  • Mudah perawatannya.
Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.
Tipe ini banyak diaplikasikan pada mesin pesawat, sebagian besar sepeda motor, mobil tipe lama dan sebagian kecil mobil tipe terbaru. Hampir semua mesin dengan kapasitas kecil menggunakan tipe ini, seperti mesin pemotong rumput, mesin genset dibawah 10 Kva, mesin pemotong kayu (chain saw) dan sebagainya.
b.      Pendinginan air
Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas ke udara.
Komponen utama
Komponen utama dalam sistem ini adalah :
  1. Radiator, berfungsi untuk melepaskan panas.
  2. Saluran berupa pipa (tube) atau selang karet (hose).
  3. Pompa, berfungsi untuk sirkulasi air dalam sistem.
  4. Thermostat, berfungsi untuk menutup atau membuka jalur sirkulasi.
  5. Kipas, berfungsi untuk membantu pelepasan panas pada radiator.
Sistem ini sangat umum dipakai pada mobil, sedangkan sepeda motor jarang menggunakan tipe ini.

Rabu, 06 Juni 2012

MEKANISME REM

MEKANISME SISTEM REM


A.    Mekanisme Rem
Suatu kendaraan memerlukan suatu mekanisme yang dapat mengatur  atau menghentikan kendaraan, mekanisme ini sangat penting sehingga pengemidi dapat mengintrol laju kendaraan saesuai dengan kondisi.Rem berfungsi mengurangi kecepatan kendaraan atau menghentikan laju kendaraan, mekanisme gesekan antara komponen rem dengan roda yang berputar.

B.     Klasifikasi Rem
Rem dalam sebuah mobil dapat digolongkan menjadi:
1.      Rem berdasarkan letaknya.
2.      Rem berdasarkan pengguanaannya.
3.      Rem berdasarkan konstruksinya.
4.      Rem berdasarkan mekanisme kerjanya.
Penggolongan rem berdasarkan mekanisme kerja dapat digolongkan menjadi:
Ø  Rem Mekanik
Ø  Rem Hidrolis
Ø  Rem Angin
Ø  Rem Vacum
Ø  Rem Cakram
Dalam laporan ini, penulis akan menyampaikan penjelasan tentang perawatan dan perbaiak system remtromol hodroilis saja dikarenakan ketersediaan waktu.

C.    Rem Hidrolis
Rem hidrolis bekerja berdasarkan hokum pascal dimana apabila tekanan bekerja dalam zat cair dlam suatu bejana tertutup maka tekanan tersebut akan diteruskan kesegfala arah kebejana lain.Adapun proinsip dan komponen-komponen rem tromol yang dapat penulis sebutkan:
v  Prinsip Kerja Rem Hidrolis
Pada saat pedal diinjak minyak rem pada silinder rem akan tertekan keluar melalui nipel atau pipa rem menekan torak.Dengan tekanan torak oleh minyak rem lalu kesilinder rem menekan torak menggerakan sepatu rem menahan atau menghimpit tromol rem.Pada saat pedal rem dilepas, pegas sepatu rem menarik sepatu rem keposisi semula dan torak dalam silinder rem dan pipa-pipa rem lalang.
v  Komponen-kopmponen Rem Hidrolis
·         Pedal rem
·         Master silinder
·         Pipa penyalur minyak
·         Silinder roda
·         Tangki minyak
·         Pegas pengembali
·         Piston
·         Inlet valve
·         Outlet valve



D.    Master Silinder
Master silinder merupkan suatu bagian dari konstruksi rem hidrolis yang berfungsi meneruskan tekanan pedal rem menjadi tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerak torak.Adapun cara kerja master silinder sebagai berikut:
Pada saat pedal rem ditekan /dinjak piston akan maju dan mengalirkan minyak ke tangki melalui saluuran didepan master silinder. Akibat tekanan ini maka tekanan minyak tinggi mengecilkan volume sehingga dapat mendorong katup inlet sampai menutup saluran tangki,inlet tertutup saluran minyak bertambah mik dan melalui ktup penggerak .jika pedal dilepas maka piston kembali keposisi semula akibatnya tekanan minyak mengecil dan terjadi kevakuman dalam piston.Akibatnya ,imyak akan tehisap batang mendorong tertarik katup inlet terbuka sehingga minyak kembali ketangki.


E.     Komponen-Komponen Rem Tromol
Adapun komponen-komponen rem tromol sebagai brikut:
v  Silinder Roda( Wheel Cylinder)
Berfungdsi untuk menekan sepatu rem ke tromol rem didalam silinder roda terpasang satu atau dua buah piston beserta seal tergantung pada konstruksinya adapun cara kerjanya adalah:
Bila pedal rem diinjak tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan kesemua wheel silinder menekan pistn kearah luar ke brake soe / sepato rem . Bila dilepas maka brake shoe kembali keposisi semula kare ditari pegas.


v  Sepatu Rem (brake shoe)
Berfungsi untuk menahan putaran tromol rem melalui gesekan pada bagian luar brake shoe terbuat dari abses dengan tembaga atau campuaran plastic yang tahan panas.
v  Backing Plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk Manahan putaran tromol sekaligus sebagai dudukan cylinder roda.
v  Pegas Pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem atau brake shoe keposisi semula pada saat tekanan pedal turun.

F.     Tipe Rem Tromol
Rem tromol pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu sama lain
1.      Model Leading Trailing
Model ini sepatu primer dan sekunder dijamin silinder roda dengan dua piston dan di bagian bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol diputar, sepatu trailing cenderung menahan putaran tromol. Sepatu kiri disebut leading dan sepatu kanan disebut trailing. Kedua leading menahan pengereman yang sama di mana saat tromol berputar ke arah berlawanan maka leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya.

2.      Model Two Leading
Model ini pada bagian atas sepatu rem primer dan sepatu rem sekunder dilengkapi dengan sebuah silinder roda, dilengkapi juga dengan penyetel sepatu rem. Pada saat tromol berputar, kedua sepatu rem menjadi trailing. Jika putaran rem sebaliknya, maka sepatu rem menjadi trailing

3.      Model Dual Two Leading
Model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu rem primer dan sekunder. Pada bagian ini baik maju maupun mundur kedua sepatu rem menjadi trailing.


4.      Model Uni Servo
Model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda di bagian atas dan di bagian bawah sepatu rem. Bagian atas memiliki satu piston dan silinder roda, sedangkan bagian bawah memiliki dua buah piston. Bila pedal rem ditekan, maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar. Bila putaran rem terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailing dan efek pengereman menjadi jelek.

5.      Model Duo Servo
Model ini dilengkapi dengan silinder roda yang memiliki dua piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem sehingga distribusi tekanan merata dan sepatu rem berfungsi sebagai leading walaupun gerakan tromol maju mundur.





Selasa, 05 Juni 2012

MEKANISME KOPLING

MEKANISME KOPLING
 A. Mekanisme Kopling Kopling adalah salah satu mekanisme dalm memindahkan daya (Power Train) yang memungkinkan daya yang dihasilkan oleh suatu usaha dengan adanya putaran pada roda kendaran. B. Fungsi Sistem kopling Kopling berada antara engine dengan transmisi yang mempunyai fungsi untuk: a. Menghubungkan dan memutuskan putaran engine ke transmisi b. Membuat bekerjanya perpindahan gigi pada tarnsmisi c. Memungkinkan kendaran bergerak lembut/lambat pada saat mulai bergerak / berjalan.

 B. Cara Kerja
  a. Pada saat pedal kopling diinjak Pada saat pedal kopling dinjak ,maka cluch release fork (tongkat pembebas)menekan release bearing (bantalan pembebas) kedepan , sekaligus menekan diafragma spring, mengukit preasure plate,membebaskan dics clutch dari jepitan terhadap fly wheel . Karena disc cluth tidak tertekan ,maka putaran engine (mesin)tidak dapat diteruskan.
 b. Pada saat pedal kopling dilepas Pada saat pedal kopling dilepas, release fork kembali keposisi semula dan release bearing tidak mengukit preasure plate dan disc clutch kembali terjepit ke fly wheel sehingga putaran dan dapat diteruskan .
C. Komponen Utama Kopling
a. Plat Kopling Fungsi dari plat kopling ini adalah sebagai perantara perpindahan putaran dari engine (mesin) ke transmisi hubungan antara dengan facing melalui beberapa dumper spring / dumper number yang berfungsi untuk meredam kejutan pada saat kopling mulai bergerak.facing disambungkan dengan cushioning plate yang juga berfungsi untuk merdam kejutan.

 b. Rumah Kopling (Clutch Cover Ashy) Rumah kopling dibaut pada fly wheel berfungsi untuk menjepit disc clutch terhadap fly wheel. Pada rumah kopling dilengkapi dengan beberapa komponen yaitu pressure plate,cluth spring (tipe coil maupun diafragma), dan clutch cover. c. Bantalan Pembebas (Release Bearing) Bantalan pembebas berfungsi untuk meneruskan gaya dorong release fork ke diafaragma dan juga dapat meneruskan dan menghubungkan plat kopling dan roda penerus. d. Tongkat Pembebas Tongkat pembebas berfungsi untuk menekan release bearing sehingga menyentu pegas. Komponen ini digerakan langsung oleh pedal kopling melalui fluida / kabel.
D. Jenis Kopling Kopling terbagi dalam beberapa jenis diantaranya: 1. Kopling gesek 2. Kopling fluida (fluida clucth) 3. Kopling magnet (magnetic clucth) 4. Kopling sentrifugal (centrifugal clucth) Dari kempat jenis kopling tersebut pada umumnya yang paling banyak digunakan adalah kopling gesek dan kopling fluida. E. Sistem Penggerak Kopling
Pada saat bekerjanya kopling diperlukan suatu mekanisme yang memungkinkan kopling bisa dikendalikan sesuai dengan perpindahan gigi yang diinginlkan pengemudi. Mekanisme penggerak kopling terbagi 2 yaitu: 1. Sistem penggerak mekanis Pada sistem ini tenaga yang dihasilkan dari dorongan pedal kopling yang menggunakan release fork, ditentukan langsung oleh kabel pembebas.Sistem ini kurang banyak digunakan karena kurang kuat dan penekanannya lambat hanya digunakan mobil kecil.
2. Sistem Penggerak Hidrolis Pada sistem ini untuk menggeraklan release fork melalui mekanisme penekan minyak rem secara hidrolis. Sistem ini sangat efisien dan cepat dalam pemnindahan tenagan dari injakan pedal ke release fork. Cara kerja sistem penggerak hidrolis : Pada saat pedal kopling diinjak minyak rem yang terdapat disilinder utama akan terdesak keluar melalui pipa. Selanjutnya torak didalam silinder sleve kemudian menggerakan release fork.  
F. Gangguan Pada Sistem Kopling
Pada sistem kopling, sering kali mengalami gangguan-gangguan. Gangguan tersebut diantaranya adalah :
1. Kopling slip Penyebabnya :
  Adanya minyak pelumas permukaan plat kopling.  Kerusakan atau kesalahan sistem penggerak kopling.  Diafragma sudah lemah / patah.  Kopling tidak berhenti (kopling tidak terlepas dengan sempurna).  Kerusakan / keausan pada silinder pelepas. Masalah diatas dapat dapat diatasi dengan cara :  Bersihkan permukaan plat kopling jika terdapat minyak.  Periksalah dan perbaiki atau ganti sistem penggerak kopling jika mengalami kerusakan.
2. Suara Tidak Normal • Pada saat pedal kopling diinjak, penyebabnya : a. Kekurangan pelumas pada sambungan-sambungan sistem penggerak kopling. b. Kerusakan atau keausan pada bantalan pelepas.
Cara mengatasinya : a. Menambah pelumas pada sambungan-sambungan sistem penggerak kopling. b. Mengganti bantalan pelepas. • Pada saat pedal kopling dilepas, penyebabnya : a. Plat kopling retak. b. Keausan pada plat kopling gerigi pada poros penggerak utama. c. Pegas torsi pada plat kopling sudah rusak / sudah patah. Cara mengatasinya : a. Ganti plat kopling. b. Ganti pegas torsi.
3. Penyambungan kopling kurang tepat • Penyebabnya : a. Keausan pada plat kopling. b. Pegas pada plat kopling sudah aus / patah. c. Paku keling pada plat kopling lepas. d. Ada minyak pelumas pada permukaan kopling. • Cara mengatasinya : a. Ganti plat kopling. b. Ganti pegas pada plat kopling. c. Ganti paku keling. d. Bersihkan permukaan plat kopling jika terdapat minyak pelumas. B. Pembongkaran, Pemeriksaan dan Pemasangan Unit Kopling.
 1. Langkah pembongkaran unit kopling, meliputi :

a) Lepas transmisi dari kopling.
b) Lepas penutup kopling.
 c) Lepas bantalan pembebas, karet pelindung debu dan release fork.
d) Lepas plat kopling.
 2. Pemeriksaan unit kopling, meliputi :
a) Ukur kedalaman paku keling dengan jangka sorong. Ukuran max = 0,3 mm.
 b) Ukur kelonggaran plat kopling dengan dial gauge. Kelonggaran max = 0,8 mm.
 c) Periksa plat kopling dari kerusakan / perubahan bentuk.
d) Ukur keolengan roda gila, gunakan dial gauge.
e) Periksa bantalan pilot apakah macet atau rusak, jika rusak ganti.
 f) Ukur kedalaman dan lebar diafragma, menggunakan jangka sorong. Kedalaman max = 0,6 mm dan lebar max = 5,0 mm.
. g) Pastikan bantalan pembebas tidak macet.
 3. Pemasangan unit kopling.
a) Pasang plat kopling pada roda gila.
 b) Pasang penutup kopling.
c) Periksa kerataan ujung diafragma.
 d) Oleskan minyak pelumas pada release fork
. e) Pasang karet pelindung.
f) Pasang pegas pemegang.
g) Pasang boot, garpu dan bantalan pembebas dan hubungkan pada transmisi.
 h) Pasang klip sebagai pengaman bantalan.
 i) Pasang transmisi pada mobil.
 C. Cara Pengetesan dan Penyetelan Kopling.
1. Cara Pertama
a) Tekan pedal kopling dan masukan gigi 1
b) Starter mobil hingga mobil hidup
c) Lepas pedal kopling secara perlahan-lahan
 d) Bila mobil sudah mulai bergerak, baru setelan kopling sudah baik
 e) Jika pedal kopling sudah dilepas penuh, tapi mobil tidak bergerak atau berjalan maka setelan kopling tidak baik
2. Cara Kedua
a) Jalankan mobil
b) Injaklah pedal kopling dalam-dalam
c) Bila mobil berhenti dan mobil tetap hidup berarti setelan kopling dalam keadaan baik, tetapi bila mobil berhenti dan mesin mati berarti setelan kopling tidak baik
D. Membuang Udara Sistem Kopling
1. Isilah tangki cadangan minyak rem, periksa selalu tangki cadangan minyak rem.
 2. Pasang slang plastik pada nipel pembuangan udara pada silinder pembebas. Masukan ujung lain kedalam kaleng atau sejenisnya yang berisi minyak rem.
 3. Keluarkan udara dari saluran kopling, dengan cara :
a. Pompalah pedal kopling beberapa kali
b. Sementara pedal ditekan, kendorkan nipel pembuangan udara sampai minyak rem mulai keluar, kencangkan kembali
c. Ulangi proses diatas beberapa kali sampai tidak ada lagi gelembung udara didalam minyak rem keluar
d. Kencangkan nipel pembuangan udara